21 Apr 2012

Kartini - kartini itu # part 1


Ada banyak perempuan hebat di dunia ini…
Ada beribu, berjuta bahkan tak terhitung wanita tangguh di bumi ini…….
Namun di luar mereka semua, ada perempuan-perempuan biasa yang begitu istimewa di mataku. Mereka perempuan-perempuan bersahaja yang begitu menggugah jiwa. perempuan-perempuan sederhana namun mengukir teladan yang begitu indah hingga ke dalam sukma.


Ibu Hj. Wirianingsih.
Sosoknya pertama kali kubaca di sebuah tabloid islami jauh beberapa tahun yang silam. Dari awal aku telah mengaguminya. 1 tahun berikutnya kubaca ada undangan talkshow bersama beliau dan keluarga di redaksi tabloid yang sama. Dengan semangat aq menabung untuk membeli tiket undangan & juga tiket PP. Karena berfikir tak mungkin bakal kehabisan undangan jd kuputuskan cukup membeli di tempat. Namun siapa yang menyangka dari sini bermula cerita panjang pertemuanku dg beliau.

Aq ingat pada hari H aq berangkat dengan pesawat paling pagi lalu langsung naik damri, dilanjutkan bus kota, angkot hingga ojek berkeliling berputar-putar mencari lokasi dan hasilnya aq terlambat. Begitu juga karena membludaknya peserta, di meja pendaftaran aq diskak bahwa acara sudah dimulai & tak ada satupun tiket yang masih tersisa. saat itu juga aq terduduk lemas. Aq berbisik ya 4JJI aq hanya ingin mengenal dan belajar dari beliau lebih dekat, apakah tidak boleh? lalu keluarlah air mataku.

Setelah kejadian itu, tiba-tiba ada seorang panitia keluar dari ruangan, melihatku sendirian di pojokan diapun datang menghampiri. Dia bertanya mb datang darimana & aq pun bercerita. Subhanallah aq tidak tau bagaimana cara Tuhan bekerja, yang pasti seketika itu juga dia membawaku masuk dan mengambilkan kursi tambahan untuk duduk bersama peserta yang lain.

Saat sesi tanya jawab sebagai peserta terjauh, aq diperkenankan bertanya sambil diminta untuk sedikit bercerita tentang tragedi kedatanganku pagi hingga siang itu. Kontan semua mata memandang, ternyata tak hanya aku yang berlinang air mata sambil bercerita tapi juga ibu Hj. Wirianingsih & suaminya Bpk. H. Muttami’ul Ula yang saat itu sedang menjabat sebagai anggota DPR RI menjawab sambil berkaca-kaca. Beliau berkata “sungguh kursi yang mb duduki sekarang jauh lebih bernilai dari kursi yang kami duduki di depan bahkan kursi mahal yang saya duduki di gedung DPR. Ketahuilah, 4JJI tidak akan menyia-nyiakan niat, usaha & tujuan mb kemari. Yakinlah, kamipun ikut meng-amini do’a & harapan mb. Semoga kita masih bisa dipertemukan lagi suatu hari nanti dalam kondisi yang lebih baik & masih selalu dalam rangka kebaikan”.

Begitu teduh kata-kata beliau, bagai disiram kesejukan langsung dalam hati aq berkata amin ya 4JJI semoga masih bisa diperkenankan belajar lebih banyak lagi dari beliau sekeluarga insyaAllah.
Tak disangka tak dinyana 2 tahun setelah itu saat aq sedang pulang, tak sengaja kulihat spanduk besar di depan masjid Raya kota kelahiranku bertuliskan nama beliau. Aq terkejut, ternyata benar beliau diundang sebagai pentausyiah dalam sebuah peringatan hari islam di kotaku. Kembali aq bersemangat menghadiri, mengharap ada pencerahan yang kembali bisa kuserap darinya. Hari H pun tiba, dipenghujung acara aq pun kembali menyapa beliau. Sambil terkesiap beliau berkata Subhanallah, sungguh 4JJI senantiasa mengijabah do’a setiap nyawa yang ingin mendekat padaNya. Jangan pernah berhenti berharap dalam kebaikan atas namaNya mb. Dengan sigap hatiku menjawab…amin.

Dari lika-liku pertemuanku itu, mungkin ada yang bertanya apa istimewanya beliau sehingga begitu semangatnya untuk ditemui?
Yah…beliau memang perempuan biasa, hanya seorang ibu rumah tangga dengan 11 orang anak dengan beberapa kesibukan sosial keagamaan yang beliau geluti.
Tapi takkan ada yang tidak berdecak kagum bahkan menitikkan air mata haru jika semua orang tahu bahwa beliau telah berhasil menghantarkan ke-11 anaknya menjadi seorang hafizh & hafizhoh dari tangan beliau sendiri.
Yah beliau sendirilah yang menghujamkan rasa cinta alqur’an pada semua anaknya sejak lahir.
Beliau sendirilah yang dengan segala kesabaran & keistiqomahannya mengajari anak-anaknya mengenal huruf alqur’an sejak bisa bicara hingga mampu menghafal al-qur’an se-terjemahan berikut tafsir-tafsirnya.
Beliau sendirilah yang mengajari anak-anaknya bagaimana menciptakan suasana kondusif, kerjasama yang kompak dan pembebanan tugas yang adil antara masing-masing umur untuk saling mendukung & memotivasi satu sama lain agar bisa sama-sama berhasil dan sukses dalam misi dan visinya.

Meskipun kelak diusia sekolah beliau tetap menitipkan anak-anaknya di pesantren tahfidz namun tak pelak pondasi yang telah tertanam kuat itulah yang menjadi dasar utama keberhasilan beliau dalam menghidupkan alqur’an & meng-alqur’ankan kehidupan keluarga beliau.

Di mataku bisa disimpulkan bahwa beliau telah menciptakan sebuah sistem dg harmoni yang sangat indah di bawah atap rumahnya. Sebuah sistem yang telah teorganisir dengan begitu rapi dalam keluarganya sehingga seandainya berapapun anak yang keluar dari rahimnya disaat yang akan datang, maka mekanisme yang berjalan akan tetap sama antara beliau, suami & anak-anaknya. Dan hasilnya anak yang kemudian baru dilahirkan pun akan juga tumbuh & besar sebagai seorang hafizh & hafizhoh dikemudian hari seperti yang lainnya. Luar biasa. Kerena itu beliaupun dianugerahi dengan panggilan ummu hafidz.

Tapi apakah anak-anaknya hanya cerdas di bidang Imtag saja?.... Tidak. Ternyata dugaan itu tidak benar.
Setiap berbicara dimanapun, beliau hampir selalu membawa berapapun anaknya yang mempunyai waktu luang untuk ikut bercerita dan berbagi ilmu. Sedangkan bagi yang tidak ikut maka akan diputarkan video tentang keseharian mereka baik di rumah maupun di sekolahnya.
Maka ketakjuban kita bukan hanya sekedar ketika melihat anak-anak mereka dengan lancarnya melantunkan & membacakan terjemahan ayat-ayat yang dites langsung oleh peserta tapi juga bukti prestasi mereka di sekolah, di kampus, di organisasi manapun yang mereka ikuti dan bidang apapun yang mereka pilih.

Benar adanya dengan alqur-an hidup mereka menjadi bercahaya.
Mereka telah menjadi bintang dimanapun mereka berada.
Dengan kebeningan hati dan kebersihan fikir mereka, maka segala ilmu pengetahuan dengan begitu mudahnya terserap oleh space otak mereka. Subhanallah.

Dari semua itu, pertanyaan besarnya adalah “Apa resep keberhasilan beliau? apa rahasia di balik semuanya ini?”
Ternyata dan yang paling utama jawabannya yaitu karena beliau telah mengawalinya dengan “bernadzar untuk mewaqafkan hidupnya di jalan 4JJI”.
Sehingga dengan begitu segala jalan 4JJI beri lewat tangannya demi kebaikan & kemaslahatan.
Sehingga dengan begitu segala sabar & istiqomah 4JJI anugerahi demi terwujudnya generasi qur’ani.
Beliau begitu meyakini sejak bernadzar, tugas beliau hanya berikhtiar selebihnya Tuhan yang bekerja.

Ya…adalah sebuah kebenaran, sejatinya anak adalah investasi. & hanya investasi di jalan 4JJI lah yang bisa membawa kebahagiaan di dunia maupun akhirat.

Aq tidak pernah tau seperti apa do’a beliau, tp jika boleh aq mengira-ngira mungkin di antara lantunan do’a beliau pernah meminta “ya 4JJI mungkin aq tidak mampu berjihad layaknya mereka yang membela agamaMu dg harta, jiwa raga, bahkan nyawa mereka. Tapi ijinkanlah aq mampu melahirkan generasi yang bukan hanya sekedar qurrota a’yun bagiku di dunia, serta menjadi penyelamat dan pembela bagiku di akhirat, melainkan juga bisa menjadi teladan bagi umatMu”….amin
 
Sungguh banyak sekali tauladan yang bisa diresapi dari diri beliau, sehingga rasanya tak salah jika kukatakan beliau adalah salah satu dari kartini-kartini itu. Kartini yang bukan hanya mewujud sebagai seorang perempuan pencerah tapi juga sebagai penggugah jiwa. Subhanallah.

*selamat hari Kartini


15 Apr 2012

tenang

ujian datang tak pernah bisa ditebak
tak terkecuali di hari-hari bahagia


* yg sabar & terus istighfar syg
pasti segera baik

13 Apr 2012

Ya Latifu ultuf binaa


adalah sebuah keniscayaan
ada mati setelah hidup
ada hidup setelah mati
meski entah bila masa tiba
namun tak satupun luput dari keduanya
semoga senantiasa dirahmati
sebelum & sesudahnya
amin

mari hujamkan Asma 4JJI
agar tak larut kita dalam duka
& tak jumah kita dalam bahagia
insya4JJI
bersamaNya kita kuat


* barokallahu sayang
ingatkan sll
utkmu & jg aku