2 Okt 2014

Pada Laut Yang Menemukan Purnama





laut adalah sajak yang tak pernah selesai
kalaupun tangan – tangan kita masih akan
masa silam di atas pasir, semacam ruang tamu,
atau perdu – tempat persinggahan purnama,
maka, tak ada yang menggantikan
ombak masa kecil kita.

ada layar menusuk langit di kejauhan,
seperti sejuta bingkai rindu di atas karang,
pesta – pesta masih berlangsung
pada irama omak, jalan – jalan meratapi musim.
dan di tubuh kita, kenangan itu masih akan
menantikan perahu yang akan
disinggahi camar – camar

W. Haryanto 
1996

20 Agu 2014

Alhamdulillah.... $**<(^_^)>**$

Alhamdulillah ......
akhirnya terbit juga :) ..........


Plasmid dan Penggunaannya Dalam Rekayasa Genetika

 

 

12 Agu 2014

maklumilah.....karena terkadang maklum itu memang perlu

if you are surprised when you read this.....







 
berikan senyum terbaikmu....
tak perlu bersuara..... apalagi menyela
maklumi saja............
karena..... tak semua kecewa bisa kau cegah

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

if you are speechless when surprised by this......

 






tersenyumlah dengan indah....
tak perlu berkata..... apalagi tertawa
maklumi saja.........
karena..... tak semua harap bisa kau penuhi sesuai pinta

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

if you know that there's someone who trapped this feeling .......

 





tetaplah tersenyum......
tak perlu merasa bersalah......... apalagi jumawa
maklumi saja..............
karena...... tak semua rasa bisa kau paksa untuk dirubah





23 Jul 2014

Kenyang dengan SMS *(^_^)*

mari berbuka.....


dengan "SMS"
 ........Seri Menu Suka-suka.......

     sop buah mandi coklat

 pisang bakar selimut gimbal

cumi toktil lada hitam

 
nila imajiner

Sambel pete "kecele"

ini pengalaman yang gak boleh dicontoh....
bener kata pepatah "telitilah dulu sebelum membeli"

kejadiannya terjadi di awal Ramadhan lalu.....
dengan niat menggebu ingin masak untuk makanan berbuka, aq membeli beberapa bahan masakan di sebuah swalayan, tepatnya S*p*r**do cab. J*kal km.7,3.
karena terburu-buru, saat mengambil barang tak satupun yang aq cek harganya. termasuk saat membayar sama sekali tidak kuperhatikan berapa nominal yang disebut mbak kasirnya. dengan PDnya yaqin pasti uangnya cukup, aq hanya menyerahkan selembar uang yang memang tinggal itulah satu-satunya tersisa di dompetku lalu mengambil kembaliannya dan langsung memasukkannya kembali ke dompet.

tapi setelah itu, barulah aq "ngeh" bahwa kecuekanku tadi adalah sebuah kecerobohan besar.
saat itu aq mampir ke pom untuk mengisi bensin yang memang sudah limit. hebatnya.... saat mau membayar ternyata uang yang tersisa di dompetku kurang dari harga yang seharusnya dibayar. otomatis aq kelabakan. sambil bingung ngubek2 seisi dompet, berharap masih ada yang ketelingsut, karena yaqin sisa belanjaan tadi pasti masih cukup. tapi ternyata.....iya... bener....yang tersisa hanya segitu. haduuuh....jgn ditanya betapa tengsinnya waktu itu. untunglah bab itu brakhir dengan bantuan ATM terdekat.

akhirnya di jalan menuju pulang aq hanya bisa geleng2 kepala sambil mengingat2....emang tadi belanja apaan ya... perasaan cuma sayuran sama bahan sambel tok.... itupun cuma sedikit....kok bisa sampai habis bis begitu ya......

gak habis pikir, akhirnya sampai rumah kucek struk belanja yang untungnya......untuuuuuung sekali belum langsung kubuang. dari sana barulah kusadari biang masalahnya..... ternyata dari sak uprit barang yang kuambil dengan masing2 harga yang tidak seberapa....nyempil satu yang ekstrim sendiri....petai kupas 100gr seharga 27.950,- rupiah. ck..ck..ck....tepok jidat sudah. 

yah begitulah.... pelajarannya...
jadi mulai sekarang jangan cuek lagi yah....belajar telitilah dulu....apapun itu
biar akhirnya tidak sampai menyesal sendiri & hanya bisa menghela nafas.....hmmmm

this is the ocnum
 

this is the price
 

n..... this is it.....

sambel pete "kecele" ala chef "ceroboh"













22 Jul 2014

"enak dimakan, gak enak tinggalkan"

Tak terasa Ramadhan sudah hampir selesai......
Alhamdulillah senantiasa dikaruniai sehat dan kelancaran selama puasa kali ini.
Semoga masih bisa bertemu Ramadhan lagi tahun depan...
& semoga kenikmatan puasa ini masih dapat dirasakan terus di tahun-tahun berikutnya.....aamiin

Seingetku....setiap Ramadhan pasti menyimpan cerita spesial dan kenangan tersendiri di hati.
tak terkecuali tahun ini.
tak tau mengapa.... Ramadhan kali ini aku begitu bersemangat sekali dengan aktivitas memasak, entah itu memasak untuk berbuka ataupun makan sahur. walaupun tidak sampai setiap hari, tapi seingetku, kali ini lumayan lebih intens dibanding tahun-tahun lalu. dan anehnya lagi.....terasa sekali aku lebih menikmati dan menyenanginya saat ini.
mungkin ini cuma hal biasa bagi yang lain, tapi tidak bagiku.....
karena selama ini pada dasarnya memasak bukanlah termasuk hobi atau passionku. Dari riwayat yang sudah-sudah, sepertinya bagiku memasak hanya sekedar hiburan atau aktivitas mengisi waktu luang saja. apalagi aku memang tak pandai memasak. Jangankan menghafal berbagai resep masakan, sekedar mengenal nama bumbu dan mengingat-ingat bumbu di jenis masakan yang berbeda saja aku sulit :)
ini bukan mengada-ada....
karena memang pernah kejadian saat disuruh mengambil daun salam di halaman rumah untuk dicemplungkan ke masakan malah daun mahkota dewa yang aq petik. bahkan sampai saat ini terkadang aku masih saja sering keliru membedakan ketumbar dan merica, daun kunyit dan daun lengkuas, jahe dan kencur atau kunir putih dan kunci :)
karena kelemahan itulah, dari dulu yang namanya aktivitas memasak jarang sekali kujadikan kegiatan mengingat atau niteni resep masakan mulai dari bahan, cara mengolah ataupun jenis bumbunya agar jadi terbiasa atau hafal luar kepala nantinya, tapi yang paling sering adalah lebih kepada ajang coba-coba alias eksperimen bin try & error.
tapi lebih parahnya lagi, sebenarnya uji coba itupun bukan sepenuhnya karena didasari oleh rasa penasaran atau kreativitas tapi terkadang lebih kepada "seadanya bumbu dan bahan yang tersedia saja" (selain alasan tadi.....tidak hafal resep yang sebenarnya :). jadi dari pada pusing-pusing, dulu kalo adekku bilang "yuk masak apa? kok aneh? ato diketawain orang saat mencoba hasilnya, setiap ditanya kusebut saja nama masakannya "enak dimakan, gak enak tinggalkan" ato "tega ditelen, gak tega dibuang :)



"Sop ayam mainstream" (masih tergolong resep normal)






* mari memasak :)


14 Apr 2014

Like this ~*(@^_^@)*~

 
14-4-14, 14:14 
  * cantik :)

2 Apr 2014

23 Mar 2014

terlalu dalem....

* rasane bener2.......mak jleb.... :(

20 Mar 2014

kadang maklum itu perlu

 bila ada yang pasang muka kesal padamu


lalu diam-diam sambil membatin


 maka tersenyumlah & katakan



*jgn marah...
jgn mencela...
jgn turut membenci....
jgn pula ikut-ikutan terfikir....
apalagi berprinsip layaknya quote di atas :)

14 Mar 2014

Jumpa lagi dalam bahagia :)



bersua lagi = bernostalgia
bertemu kembali = mengurai kenangan lama


* Solo, Soewondo & Co, 15 tahun yg lalu
di sana.... pertama ku mengenal cinta
di bawah atapnya ..... pertama kunikmati keluarga, di luar rumah
bersamanya..... terlalu banyak sejarah, cerita & rahasia

21 Feb 2014

*Sajak "Aku Rapopo"


Terimakasih sudah menyakitiku
Apapun yang tidak mampu menumbangkan
Justeru akan membuatku berdiri semakin tegak

Terimakasih sudah melupakanku
Apapun yang tidak mampu menghapus
Justeru akan membuatku semakin diingat

Terimakasih sudah meninggalkanku
Apapun yang tidak mampu membuat sendirian
Justeru akan membuatku semakin ramai

Terimakasih sudah merendahkanku
Apapun yang tidak mampu membenamkan
Justeru akan membuatku semakin berharga

Wis Tak Kandani
Aku Rapopo

*Darwis Tere liye


3 Feb 2014

Berdamai dengan diri sendiri


Maafkan aku,
jika kuterjemahkan hadirmu diluar garis khatulistiwaku
sebab selalu saja kita salah eja pada hakekatnya
Maafkan aku,
jika akhirnya kita temukan kenyataan diri sungsang
karena sejak awal sudah kita pilih penyebab tak serupa
Maafkan aku,
jika silang sengketa mewarnai hampir setiap lembar nostalgia
sebab persepsi dibangun tanpa kompromi menyamakannya
Saat kusajikan fakta kau baca illusi semata,
ketika kau jawab berita kusimpulkan tipu daya
terus saja kita pagari diri bersikukuh dipembenaran sendiri
bagaimana mencipta pelangi jika warna diri mendominasi
kita temukan diri jadi ajang sengketa nurani
bersampan harga diri kita arungi samudra lara nestapa
bahkan jumawa seakan tegar menyulam hempasannya
berhentilah : mari berdamai dulu dengan diri sendiri
sebelum kita awali lagi pengembaraan ini

 (Drs Mustahari Sembiring sang muham.)
Pondok bambu istanaku, Kamis 25 July 2013 . 10:28 WIB
 

* adalah Sebuah kesadaran & rasa tanggung jawab
memang mahal harganya *(^_^)*