27 Okt 2010

Wedhus gembel


Sejak aktivitas vulkanik gunung merapi mulai rame diberitakan, sejak itu pula satu kosa kata yg cukup unik ikut melesat naek daun. “wedhus gembel” merupakan istilah yg benar2 jd buah bibir dmn2 bahkan bersaing ketat dg tenarnya sosok mbah Marijan yg dielu2kan sbg manusia “rusho” sjak keberaniannya teruji pada amukan merapi 2006 silam. Tapi di tahun ini ketenaran keduanya justru beresonansi menjadi makin kuat & kompak shg makin melejit, knp? Karena td pagi diberitakan bahwa Raden Ngabehi Surakso Hargo atau mbah Maridjan yg merupakan juru kunci gunung Merapi telah meninggal akibat semburan si wedhus gembel. Innalillahiwainnailaihiroji’un.

Meski sdh cukup lama akrab di telinga namun si wedhus gembel ini tak urung mengusik rasa penasaranku utk bertanya siapakah dia?. Aku pun dg semangat surfing & searching demi mengenal lebih jauh tentangnya. Ternyata sgt banyak sumber yg menceritakan seluk beluk dibalik sosoknya yg kemudian coba kurangkum & kubagi kembali di sini.



Dalam bahasa Jawa istilah wedhus gembel berarti kambing yg berambut gimbal atau domba. Karena bentuk awan panas yang bergumpal-gumpal tak teratur seakan menyerupai bulu domba inilah sebabnya awan panas vulkanik ini disebut dengan wedhus gembel. Jadi wedhus gembel tak lain adalah istilah yg mewakili sosok awan panas yang berisi material-material muntahan gunung Merapi saat erupsi alias meletus. Tapi ingat wedhus gembel atau awan panas tak hanya terjadi di Merapi, melainkan pada semua gunung berapi jika sedang meletus.


Wedhus gembel yg bernama ilmiah pyroclastic density flow atau Volcano-Pyroclastic Flow ini sebenarnya adalah gas (Sulfur hidroksida) yang juga disertai material vulkanik lain berupa campuran batuan, kerikil, pasir serta debu dan abu yang yang sangat panas krn bersuhu sekitar 1000°C. Dengan demikian jangan dibayangkan bahwa wedhus gembel ini hanya berisi abu saja. Batu-batu dengan ukuran besar, kerikil dan juga abu yang menjadi satu dengas gas tersebut, bergerak meluncur ke perbukitan yang ada di sisi gunung Merapi dengan kecepatan bisa di atas 100 km/jam.

Munculnya wedhus gembel merupakan salah satu tanda terjadinya letusan besar pada gunung berapi setelah beberapa hari aktifitas vulkanik terus mengalami peningkatan secara signifikan baik jumlah maupun energi gempa bumi vulkanik sebelumnya. Wedhus gembel ini terjadi bermula ketika magma atau lava telah mencapai permukaan bumi, tekanannya pun menjadi berkurang sehingga magma pun mengental, karena memiliki tekanan cukup rendah maka kandungan gas yang keluar dari kepundan akan membentuk kenampakan seperti awan yang berisi batu, kerikil, pasir serta abu yg terlempar ke udara. Apabila terjadi suplai magma dalam jumlah besar berikutnya, maka wedhus gembel yang menimbulkan letusan terus menerus akan terjadi lagi.

Sejak tahun 2006, Pemkab Sleman telah menyiapkan tiga bungker yang berada di Kaliurang, Kali Adem dan Tunggul Arum sebagai lokasi perlindungan thdp amukan wedhus gembel. Setiap bungker dilengkapi dg tabung oksigen sebanyak 10 tabung tp tidak dilengkapi dg persiapan logistic karena hanya dimaksudkan utk digunakan dlm waktu yg singkat dan masing2 hanya mampu menampung 20 hingga 30 orang. Bungker di Kaliurang dan Tunggul Arum ditujukan utk perlindungan dari semburan wedus gembel sementara bungker di Kali Adem didesain untuk perlindungan dari material gunung Merapi saat meletus. Namun pasca meninggalnya 2 relawan saat tertimbun oleh material letusan gunung merapi di dalam bungker Kali Adem pd 2006 silam, sejak itu bunker tersebut sudah tidak difungsikan lagi tp hanya digunakan sbg sarana rekreasi & edukasi.

Di th 2010 ini, tipe letusan Merapi sudah dipastikan bersifat eksplosif dg luncuran wedhus gembel yg dianggap tiga kali lipat lebih besar sejak satu abad terakhir. Karena pada th 2006 sebelumnya, wedhus gembel hanya terjadi berkisar selama 7 menit, namun pada tahun ini wedhus gembel sudah terjadi lebih dari 20 menit shg jika sebelumnya luncuran wedhus gembel hanya maksimal mencapai 6 km dari puncak, sekarang sdh mencapai 8 km bahkan terus terus bergerak hgg sampai 13 km serta terus menerus menyembur sedikit demi sedikit setiap 15 menit.


Suhu wedhus gembel ketika keluar dari kepundan diperkirakan berkisar 1000°C. Ketika meluncur dengan kecepatan maksimum hingga 200 km/jam suhunya masih sekitar 600°C. Dan ketika terendapkan atau berhenti suhunya mencapai 400°C. sehingga wajar apapun yang diterjangnya akan hancur dan mati. Dari sini kita tahu bahwa meski dari jauh sosok wedhus gembel ini memang mempesona, tapi ketika berdekatan ia bisa jadi malapetaka. Semoga kita semua senantiasa dianugerahi keselamatan dari amukan & keganasannya. amin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar